Jumat, 20 April 2012

MENULIS SKENARIO, KENAPA NGGAK?

Sinetron sepertinya sudah menjadi tayangan wajib dari sebuah stasiun televisi. Lihat saja, setiap hari kita seperti di kepung oleh sinetron. Dalam sehari saja, kita perhatikan salah satu stasiun televisi bisa menyiarkan sinetron sampai lima judul. Bayangkan dalam seminggu atau dalam sebulan, stasiun televisi itu bisa menayangkan sinetron sebanyak seratus empat puluh kali. Jumlah yang cukup besar bukan?

Bagi yang suka menulis atau menulis memang menjadi pekerjaannya maka ini adalah sebuah peluang yang sangat besar.  Karena memang para produsen sinetron yaitu Production House (PH) atau pihak In House televisi sangat banyak membutuhkan naskah-naskah atau skenario sinetron yang akan mereka produksi untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan dari pihak stasiun.  Tapi sayang berdasarkan survey,  kebutuhan dan permintaan yang begitu besar tidak di-iringi dengan jumlah SDM yang besar pula. Dengan kata lain, jumlah penulis skenario masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan semua itu.

Melihat fenomena itu, kenapa tidak kita memulai untuk menulis skenario. Sekedar info saja, menulis skenario ternyata honornya lumayan besar. Untuk skenario durasi 30 menit saja, penulis bisa mendapatkan honor satu sampai dua juta. Sedangkan untuk durasi 60 menit honornya
bisa dua sampai lima juta. Kalau untuk durasi 90 menit untuk tayangan FTV, penulis bisa mendapatkan empat sampai sepuluh juta. Tapi honor-honor itu tergantung pada hasil negosiasi antara penulis dengan produser. Yang pastinya akan melihat nama penulis dan seberapa banyak karya yang sudah dihasilkan.

Wow! Honor yang lumayan besar kan? Menulis dua episode saja untuk durasi 60 menit, honor kita sudah setaraf dengan level manajer di sebuah perusahaan. Jadi tunggu apalagi, buat teman-teman yang mau belajar skenario sinetron ada beberapa tips agar proses belajar  menulis skenario itu menjadi lebih mudah.

Tips-tips ini berdasarkan pengalaman penulis saat memulai belajar menulis skenario, dan semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman yang baru saja belajar menulis skenario. Adapun tips-tipsnya adalah sebagai berikut;

Pertama :
Nonton sinetron, tapi jangan asal menonton saja. Coba melihat lebih jeli bagaimana cerita dalam sinetron itu berkembang mulai dari awal sampai selesai. Perhatikan setting pengambilan adegannnya, setiap setting yang berbeda pasti pengadegannya berbeda. Karena tidak boleh terjadi pengadegan yang  sama pada setting yang berbeda. Tanpa kamu sadari, kamu sedang belajar dasar-dasar sinematographi tentang ruang atau setting pengambilan adegan.

Kedua :
Baca Komik, tapi jangan asal membaca saja. Perhatikan struktur gambar yang ada di komik itu. penggalan-penggalan adegan demi adegan disaat tokoh berbicara atau berekspresi. Apakah itu gambar full dimana semua tokoh digambarkan, atau gambar close-up dimana hanya ada wajah atau bagian tubuh yang lain dari satu tokoh saja yang digambarkan. Tanpa kamu sadari, kamu sedang belajar teknik pengambilan gambar dengan kamera dan ini penting bagi penulis skenario untuk bisa membayangkan gambar atau hasil sinetron dari skenario yang ditulisnya.

Ketiga :
Belajar menulis skenario dari karya-karya penulis skenario yang sudah malang melintang di dunia persinetronan.  Atau bisa juga belajar dari buku-buku penulisan skenario yang sudah banyak di jual di toko-toko buku. Kemudian coba membuat sinopsis untuk durasi pendek saja misalnya 15 menit, kemudian buat skenarionya. Ini bagus sekali karena kamu akan belajar bagaimana caranya memindahkan imajinasi kamu ke dalam bentuk tulisan. Dan ingat, skenario bukan cerpen atau novel. Skenario adalah tulisan teknis yaitu tulisan yang mewakili gambar yang akan dibuat, maka harus taat pada aturan main penulisan skenario berupa aturan waktu, setting, dan adegan.

Ke-empat :
Ikuti pelatihan-pelatihan singkat penulisan skenario, ini akan memberikan pengetahuan singkat bagi kamu tentang penulisan skenario. Kalau ada biaya yang cukup, ikuti pelatihan penulisan skenario online atau kursus-kursus penulisan yang sekarang sudah lumayan banyak.

Ke-lima :
Membaca apa saja. Seperti yang sudah kamu tahu, membaca adalah pelurunya penulis, dan penulis skenario juga butuh itu. Membaca akan membuat kita kaya dengan berbagai konflik dan cerita.  Dengan begitu, kita bisa membuat skenario  lebih berkualitas dan tidak kacangan.

Demikian tips-tips dari saya yang sebenarnya masih banyak tips-tips lain bagaimana memulai menulis skenario sinetron. Mungkin dari teman-teman mau menambahkan dari tips-tips ini, silahkan. Kita bisa berbagi dan semoga bermanfaat buat kita semua.

Itu saja dari saya, tetap semangat menulis dan jangan pernah berhenti!

1 komentar: